
Nama saya Ana (bukan nama sebenarnya), saat ini saya berusia 28 tahun. Pekerjaan saya adalah seorang dokter umum dan saat ini sedang melanjutkan studi magister. Saya memiliki trauma yang cukup mengganggu terkait dengan perpisahan dan being abandoned karena pengalaman masa kecil saya. Saya bertumbuh dari keluarga yang tidak harmonis dan Kedua orang tua saya berkali – kali ingin bercerai. Setelah saya beberapa kali melakukan kontrol rutin dengan psikiater saya, beliau menyarankan saya untuk mencoba Teknik ini. Setelah mendengar detail terapinya, saya tertarik untuk mencoba dengan harapan saya bisa lebih berdamai dengan trauma yang saya miliki.
Sebelum mencoba teknik ini, saya sering kali susah tidur, mood saya yang naik turun terasa sangat mengganggu, lalu setiap kali bertemu dengan keluarga, saya selalu merasakan emosi sedih yang tidak tertahankan dan sering kali sulit mengendalikan amarah saya setiap kali bertemu dengan keluarga. Efek dari trauma yang saya rasakan adalah saya menjadi sulit untuk melakukan aktivitas sehari hari, kadang mengganggu focus saya saat bekerja dan seringkali membuat saya kehilangan kepercayaan diri saya karena selalu teringat dan terjebak dimasa lalu yang membuat saya sulit memandang masa depan saya dengan lebih optimis.
Pertama kali saya melakukan TPT ini di sekitar bulan November 2024, dibantu oleh psikiater saya (dr. Ines Damayanti, Sp.KJ) di salah satu poli psikiatri tempat beliau berpraktek. Proses tersebut memakan waktu sekitar 1 jam, Dimana saya diajak untuk Kembali ke masa lalu yang cukup traumatis buat saya tersebut, mengingat Kembali bagaimana perasaan saya waktu itu, dan saya diajak untuk memaafkan, melindungi diri kecil saya yang saya lihat disana, menguatkan sosok masa kecil saya bahwa apa yang terjadi bukan salah saya, tetapi saya yang ada di masa kecil itu adalah sosok yang harus disayangi dan dilindungi dengan penuh kasih sayang.
Setelah menjalani sesi TPT ini, saya merasa lebih tenang. Emosi saya jauh lebih mudah terkendali, terutama saat saya harus bertemu keluarga saya Kembali. Ketika saya Kembali teringat masa lalu yang membawa trauma tersebut pun, rasanya sudah tidak sesedih dulu dan sudah sangat tidak mengganggu bagi saya. Saya lebih bisa menghargai dan mengasihi diri saya sendiri, dan perlahan tapi pasti saya mulai memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri. Kepercayaan diri saya perlahan – lahan mulai membaik.
Untuk siapapun yang membaca buku ini, saya ingin sekali mengatakan bahwa memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan mungkin terasa sangat berat dan mengganggu. Sebagai salah seorang bipolar survivor dengan panic attack dan borderline personality disorder selama hampir 8 tahun, saya sendiri sudah mengalami berbagai jatuh bangun dalam berusaha mengenali diri sendiri dan beradaptasi dengan kondisi ini. Pasti rasanya sulit untuk bisa berdamai dengan masa lalu yang membawa kejadian traumatis bagi kita. Tapi, percayalah bahwa hal ini Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita supaya membuat kita bisa menjadi pribadi yang jauh lebih kuat dan Tangguh. Masa Lalu dan kejadian traumatis ini bukanlah penghalang kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik selama kita tidak menyerah dan berusaha untuk berdamai dengan semua hal yang terjadi. Tetap semangat dalam menjalani prosesnya, meskipun berat dan tidak mudah. At the end, everything worth all of the pain – selama kita tidak menyerah di hari ini. Jangan takut untuk meminta pertolongan dari ahlinya. Mencari pertolongan tersebut bukan karena kita lemah, namun justru hal itu menunjukkan betapa kuatnya diri kita bertahan selama ini dan effort kita untuk menjadi lebih kuat dan lebih baik demi masa depan yang lebih indah. Semangat terus, ya! Ada begitu banyak kebahagiaan di depan sana yang menunggu untuk kita jemput Bersama, selama kita tidak berhenti berjuang di hari ini.
Untuk setiap pembaca yang mengalami kondisi yang sama dengan saya, jangan takut untuk mencoba Teknik ini. Dibawah supervisi dari praktisi yang terlatih dan berkompeten, Teknik TPT ini banyak membawa dampak positif dan bantuan bagi kita untuk bisa memahami diri sendiri, menguraikan setiap trauma dan membuat kita menjadi lebih kuat dalam berjuang menerima setiap trauma yang ada dan melepaskannya perlahan. Saya percaya, trauma bukan untuk disimpan erat – erat namun untuk diuraikan perlahan – lahan dan dilepaskan pada waktu dan cara yang tepat agar tidak selamanya membuat kita terpaku di masa lalu kita saja. Maka dari itu, Teknik TPT ini adalah salah satu Teknik yang akan saya rekomendasikan untuk dicoba!
(Kasus ini ditangani oleh Faculty TPT dr Ines Damayanti, SpKJ yang berpraktek di Siloam Bekasi Timur)